Jumat, 23 September 2011

Kronologi Bentrok SMAN 6 Vs Wartawan Versi Polisi

INILAH.COM, Jakarta - Kepolisian Resort Jakarta Selatan menjelaskan kronologi bentrokan antara siswa SMAN 6 Jakarta dengan puluhan wartawan di depan sekolah tersebut, Senin (19/9/2011).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan AKBP Budi Irawan menjelaskan bentrokan pertama terjadi pada Senin (19/9/2011), pukul 11.00 WIB, di halaman luar SMAN 6 Bulungan, Jakarta Selatan.

Pada bentrokan pertama siswa SMAN 6 diduga melukai wartawan foto Harian Media Indonesia Panca Syurkani. "Kejadian tersebut berawal dari korban yang datang ke sekolah SMAN 6 untuk meliput tindak lanjut kasus perampasan kaset dan kamerawan Trans 7, yang dilakukan pelajar SMAN 6," kata Budi melalui siaran persnya, Selasa (20/9/2011).

Kemudian terjadi percekcokan mulut antara siswa sekolah tersebut dengan puluhan wartawan di area sekolah, dan berujung pada pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok pelajar sekolah negeri favorit itu.

"Pengeroyokan terhadap Panca dilakukan dengan menggunakan tangan yang mengepal sampai terjatuh, sehingga korban mengalami luka bengkak di jari kelingking kanan, lecet di tangan kanan, lutut kiri, dan bengkak di bagian kepala," imbuhnya.

Selanjutnya pada pukul 14.30 WIB pengeroyokan terhadap wartawan kembali terjadi di dekat pintu masuk Terminal Bus Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terhadap wartawan foto Kompas.com Banar Fil Ardhi. "Pengeroyokan diduga dilakukan sekelompok pelajar SMAN 6 yang berjumlah kira-kira 20 orang," jelas Budi.

Setelah itu pengeroyokan dilakukan lagi di depan Kejaksaan Agung, Jl. Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terhadap wartawan Trans TV Doni Fabrianus. Serta terjadi pengerusakan atau pengeroyokan terhadap barang berupa dua unit mobil Toyota Avanza milik Trans TV.

Pengeroyokan pelajar sekolah ini kembali dilakukan terhadap wartawan foto Harian Seputar Indonesia Yudhistiro Pranoto, pada pukul 15.00 WIB, di depan Kejaksaan Agung. "Atas kejadian ini kita telah menyita sebuah pisau, sebuah batu konblok, dan tiga keping CD berisi gambar," kata Budi.

Proses hukum kasus kekerasan terhadap wartawan ini terus berlanjut di Polres Jakarta Selatan. Siswa SMAN 6 Gilang Perdana dan kawan-kawannya telah resmi sebagai pihak terlapor, dan akan dijadwalkan untuk diperiksa sebagai saksi terlapor. [bar]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar